Sabtu, 29 Januari 2011

Alat Musik Tradisional Kalimantan Barat

Gong/Agukng, Kollatung (Uut Danum) merupakan alat musik pukul yang terbuat dari kuningan, merupakan alat musik yang multifungsi baik sebagai mas kawin, sebagai dudukan simbol semangat dalam pernikahan. maupun sebagai bahan pembayaran dalam hukum adat.
Tawaq (sejenis Kempul) merupakan alat musik untuk mengiringi tarian tradisional masyarakat Dayak secara umum. Bahasa Dayak Uut Danum menyebutnya Kotavak.
Sapek merupakan alat musik petik tradisional dari Kapuas hulu dikalangan masyarakat Dayak Kayaan Mendalam kabupaten Kapuas hulu. Pada masyarakat Uut Danum menyebutnya Konyahpik (bentuknya) agak berbeda sedikit dengan Sapek.
Balikan/Kurating merupakan alat musik petik sejenis Sapek, berasal dari Kapuas Hulu pada masyarakat Dayak Ibanik, Dayak Banuaka".
Sapek
Kangkuang merupakan alat musik pukul yang terbuat dari kayu dan berukir, terdapat pada masyarakat Dayak Banuaka Kapuas Hulu.
Keledik/Kedire merupakan alat musik terbuat dari labu dan bilah bambu di mainkan dengan cara ditiup dan dihisap, terdapat di daerah Kapuas Hulu. Pada suku Dayak Uut Danum di sebut Korondek.
Entebong merupakan alat musik Pukul sejenis Gendang yang banyak terdapat di kelompok Dayak Mualang di daerah Kabupaten Sekadau.
Rabab/Rebab, yaitu alat musik gesek, terdapat pada suku Dayak Uut Danum. Kohotong, yaitu alat musik tiup, terbuat dari dahan semacam pelepah tanaman liar di hutan seperti pohon enau. Sollokanong (beberapa suku Dayak lain menyebutnya Klenang) terbuat dari kuningan, bentuknya lebih kecil dari gong, penggunaannya harus satu set.
Terah Umat (pada Dayak Uut Danum) merupakan alat musik ketuk seperti pada gamelan Jawa. Alat ini terbuat dari besi (umat) maka di sebut Terah Umat.
Sumber : Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_barat#Alat_Musik_Tradisional)

Air Terjun Semirah Merambang

Air Terjun Semirah Merambang

Air terjun Semirah Merambang terdapat di Dusun Belandong Desa Tinting Boyok Kecamatan Sekadau Hulu ( Rawak ). Yang terletak kurang lebih 20 Km dari ibu kota Kabupaten Sekadau.
Ketinggian air terjun ini 80 meter, dan mempunyai tujuh tingkatan. Menurut tetua adat masyarakat setempat, air terjun ini mempunyai cerita tersendiri.
Di zaman dahulu kala hidup seseorang yang sudah tua, namanya Akik Temakau. Ia sangat gemar menginang dan menyugi tembakau. Pada suatu hari ia bepergian dari Natai Ubah menuju ke daerah Taman yang kebetulan jalanya melintasi di atas danau tersebut, bongkahan kayu yang hampir rapuh dimakan usia yang membelah danau itu dijadikannya sebagai titian.
Sesaat sedang berada di atas kayu tersebut Akik Temakau istirahat rencananya mau menginang lagi. Waktu membelah buah pinang diatas titian tersebut, tiba-tiba pinang terbelah dua dan parangnya nancap di kayu itu, bukan main terkejutnya
Akik Temakau melihat darah yang begitu banyak keluar dari kayu tadi, setelah diamati ternyata bukan kayu yang menjadi titian Akik Temakau melainkan belakang ular besar. Berawal dari cerita itu, gemuruhnya bunyi merambang disebabkan karena air tertahan oleh lekukan ular yang ada di danau tersebut, kemudian air itu terjun karena dilepaskan ular dan menerpa bebatuan pada bagian bawah.
Sumber: http://wisatasekadau.blogspot.com/2009/09/air-terjun-semirah-merambang.html

Jumat, 28 Januari 2011

Tarian Tradisional Kalimantan Barat

Tari Jonggan
Tari Monong/Manang/Baliatn, merupakan tari Penyembuhan yang terdapat pada seluruh masyarakat Dayak. tari ini berfungsi sebagai penolak/penyembuh/ penangkal penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi. tarian ini hadir disaat sang dukun sedang dalam keadaan trance, dan tarian ini merupakan bagian dari upacara adat Bemanang/Balian.
Tari Pingan, Merupakan Tarian Tunggal pada masyarakat Dayak Mualang Kabupaten Sekadau yang di masa kini sebagai tari hiburan masyarakat atas rezeki/tuah/makanan yang diberikan oleh Tuhan. Tari ini menggunakan Pingan sebagai media atraksi dan tari ini berangkat dari kebudayaan leluhur di masa lalu yang berkaitan erat dengan penerimaan/penyambutan tamu/pahlawan.
Tari Jonggan merupkan tari pergaulan masyarakat Dayak Kanayatn di daerah Kubu Raya, Mempawah, Landak yang masih dapat ditemukan dan dinikmati secara visual, tarian ini meceritakan suka cita dan kebahagiaan dalam pergaulan muda mudi Dayak. Dalam tarian ini para tamu yang datang pada umumnya diajak untuk menari bersama.
Tari kondan merupakan tari pergaulan yang diiringi oleh pantun dan musik tradisional masyarakat Dayak Kabupaten sanggau kapuas, kadang kala kesenian kondan ini diiringi oleh gitar. kesenian kondan ini adalah ucapan kebahagiaan terhadap tamu yang berkunjung dan bermalam di daerahnya. kesenian ini dilakukan dengan cara menari dan berbalas pantun.
Kinyah Uut Danum, adalah tarian perang khas kelompok suku Dayak Uut Danum yang memperlihatkan kelincahan dan kewaspadaan dalam menghadapi musuh. Dewasa ini Kinyah Uut Danum ini banyak diperlihatkan pada acara acara khusus atau sewaktu menyambut tamu yang berkunjung. Tarian ini sangat susah dipelajari karena selain menggunakan Ahpang (Mandau) yang asli, juga karena gerakannya yang sangat dinamis, sehingga orang yang fisiknya kurang prima akan cepat kelelahan.
Tari Zapin pada masyarakat Melayu kalimantan Barat, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat, sebagai media ungkap kebahagiaan dalam pergaulan. Jika ia menggunakan properti Tembung maka disebut Zapin tembung, jika menggunakan kipas maka di sebut Zapin Kipas.

Frist Entry

Hallo teman-teman, perkenalkan nama saya Prisisliana. Saya sekarang sekolah di SMAN 1 Sekadau, tepatnya di kelas XI IPA I. Ini blog pertama saya, masih terdapat banyak kekurangan maka dari itu saran dari teman semua sangat saya harapkan. Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.